Jakarta – Seni latte membuat secangkir kopi terlihat indah karena dihiasi berbagai pola dan gambar di permukaan latte yang menjadi salah satu faktor yang menarik pencinta kafein datang ke kedai kopi.
“Dulu seni latte tidak terlalu variatif, gambarnya hanya hati atau rosetta, sekarang ada macam-macam, seperti tiga dimensi,” kata barista asal Italia Eduardo Vastolo di Le Meridien Jakarta, Rabu, 29 April 2015.
Barista dari Illy Caffe Asia Pasifik itu menjelaskan ada beberapa teknik menghias caffe latte. Yang pertama adalah membuat gambar di permukaan espresso saat proses menuang susu panas atau free pouring.
Barista menuang susu panas dari wadah berujung tajam ke cangkir berisi sedikit espresso yang dimiringkan. Dengan gerakan lihai, gambar-gambar seperti bunga dan hati akan tercipta di permukaan espresso.
Cara lain adalah etching atau menggunakan alat bantu seperti tusuk gigi atau stik tajam dari metal untuk membentuk busa-busa susu menjadi pola seperti wajah binatang. Dalam teknik ini, barista juga dapat menambahkan bubuk cokelat dan sirup cokelat untuk membentuk variasi gambar.
Eduardo mengatakan keindahan dari seni latte tidak boleh mengorbankan kualitas rasa kopi. Caffe latte yang dihias dengan teknik free pouring tidak mengubah rasa, sementara teknik etching akan memberi sentuhan cokelat tergantung dari variasi bahan yang ditambah saat menghias.
Menurut Eduardo, ada salah kaprah mengenai istilah “latte” yang beredar di kalangan penikmat kopi. Istilah yang benar adalah caffe latte. “Jika Anda ke Italia dan memesan latte, yang akan disuguhkan adalah segelas susu putih karena ‘latte’ artinya susu,” kata dia.
sumber: https://gaya.tempo.co/read/662286/seni-menghias-caffe-latte